Rabu, 30 November 2011

LUNAS


Seorang anak laki-laki mendatangi ibunya di dapur pada suatu sore ketika ibunya sedang menyiapkan makan,
dan anak itu menyerahkan selembar kertas yang telah ia tulis.
Setelah ibunya mengeringkan tangannya, ia membaca secarik kertas tersebut, di dalamnya tertulis :
- Untuk memotong rumput : Rp. 5.000
- Untuk membersihkan kamar saya pada minggu ini : Rp. 1.000
- Untuk pergi ke toko karena engkau suruh : Rp. 5.000
- Mengasuh adik ketika engkau sedang berbelanja : Rp.25.000
- Untuk membuang sampah : Rp. 1.000
- Untuk mengambilkan kartu laporan : Rp. 5.000
- Untuk membersihkan dan merapikan halaman : Rp. 2.000
- Jumlah: Rp. 44.000


Baiklah, ibunya menatap anaknya yang berdiri di dekatnya,
dan anak itu dapat melihat kenangan yang terlintas dalam pikirannya.
Lalu ibunya mengambil pena, membalik kertas tersebut, kemudian menuliskan sesuatu di kertas tersebut,
dan inilah yang ditulis ibu tersebut :
- Untuk sembilan bulan aku membawamu ketika engkau berada dalma kandungan : Gratis
- Untuk setiap malam aku merawatmu, mengantarmu ke dokter, dan mendoakanmu : Gratis
- Untuk keadaan-keadaan sulit dan air mata yang disebabkan oleh perbuatanmu dalam beberapa tahun ini : Gratis
- Untuk menjagamu setiap malam agar engkau tidak menghadapi ketakutan dan kesulitan : Gratis
- Untuk mainan, makanan, bahkan membersihkan hidungmu : Gratis
- Jika engkau mau menambahkan, biaya kasih sayangku kepadamu : Gratis

Ketika membaca apa yang laki-laki itu tulis oleh ibunya, air matanya pun menetes, dan ia langsung berkata,"Ibu, sungguh aku mencintaimu."
Kemudian anak laki-laki itu mengambil pena dan menulis dengan huruf-huruf yang besar : "DIBAYAR LUNAS".

Yang pertama: Hari kemarin.
Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat & lepaskan saja.

Yang kedua: hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja.

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga.

Kisah 3 Orang Kakek

Di sebuah desa, tinggallah seorang keluarga yang harmonis, keluarga itu terdiri dari ayah-ibu- dan seorang anak.
Pada suatu hari, ketika sang ayah pergi bekerja dan anak pergi ke sekolah, ada 3 kakek lusuh yang mendatangi rumah keluarga tersebut.
Si ibu sangat bingung, ada apa gerangan tiga orang kakek ini medatangi rumahnya, “apakah mereka pengemis yang butuh makanan” pikir si ibu.
Ibu itu lalu mengajak ketiga kakek itu untuk makan dalam rumahnya, namun salah seoang dari kakek tersebut menjawab: “apakah suamimu ada di rumah?”, “tidak, suamiku sedang bekerja” jawab ibu itu, “baiklah, kami akan menunggu suamimu datang, barulah kami akan masuk”.

Ibu itu pun merasa bingung, namun ia menuruti keinginan kakek-kakek itu. Disaat suaminya pulang, ibu itu menceritakan tentang ketiga kakek itu. Si suami juga merasa bingung, tetapi kemudian ia meminta agar si ibu mengundang ketiga kakek itu untuk masuk dan makan dalam rumah mereka.

Ibu itu pun menuruti apa yang suaminya katakan. Ketika ibu itu keluar dan mengundang ketiga kakek itu untuk masuk dalam rumahnya, salah seorang kakek itu berkata: ” Pilihlah salah seorang diantara kami untuk masuk dalam rumahmu, karena kami tidak dapat masuk bersama-sama, kau hanya dapat memilih satu diantara kami, aku bernama Cinta, yang lainya bernama Kekayaan dan Kesuksesan”. Dengan penuh kebingungan, ibu itu pun masuk ke dalam dan kembali menceritakan apa yang kakek itu katakan pada nya. Suami ibu itu berkata ” mintalah Kekayaan yang masuk, karena aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan”, ” Bukankah lebih baik Kesuksesan yang kita undang masuk? tentulah jika kita sukses kita akan kaya raya” jawab si ibu.

Ternyata anak mereka mendengar ayah-ibunya sedang berdiskusi, lalu ia menjawab: “lebih baik Cinta yang kita undang masuk, bukankah akan sangat menyenangkan jika rumah ini dipenuhi dengan Cinta?”

Karena ayah-ibu ini sangat menyayangi anaknya, akhirnya mereka pun menuruti keinginan anaknya. Ibu itu kembali keluar rumah, lalu ia berkata “diantara kalian, siapakah yang bernama Cinta? Malam ini Cinta akan makan dalam rumah kami”. Ketiga kakek itu pun masuk dalam rumah bersama-sama, si ibu merasa heran dan berkata: “bukankah yang ku undang hanya si Cinta? mengapa kalian bertiga ikut?” Lalu salah seorang kakek itu menjawab:” ketahuilah, Kekayaan dan Kesuksesan adalah buta, hanya Cinta lah yang dapat melihat, Cinta lah yang menuntun kami berjalan dan menemukan arah yang baik, jika kau mengundang Cinta masuk dalam rumahmu, Kekayaan dan Kesuksesan pun akan turut masuk dalam rumahmu”.

Selasa, 29 November 2011

Kisah Syukur Petani dan Pengendara Mercy

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan mereka. Berkatalah petani kepada istrinya,”Lihat Bu,betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg harus lelah berjalan untuk sampai kerumah.”

Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada istrinya,”Lihat Bu, betapa bahagianya orang yg naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”

Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat,”Lihatlah Bu, betapa bahagia orang yg naik mobil bagus itu, pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok.”

Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dlm hati,”Betapa bahagianya suami istri itu,mereka dgn mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku & istriku tdk pernah punya waktu utk berduaan karena kesibukan masing-masing.


Hikmah : Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup org lain

Pesan : Bersyukurlah senantiasa atas hidup kita, supaya kita mengerti dimana kebahagiaan itu berada.

Kisah Seorang Bayi Dengan Tuhan

Suatu ketika, di khayangan, seorang bayi akan diturunkan untuk dilahirkan ke bumi.

Sebelum diturunkan ke bumi, sang bayi pun bertanya kepada tuhan, "Tuhan, di surga ini begitu banyak nyanyian dan hiburan yang membuat bahagia. Apakah di bumi juga ada nyanyian dan hiburan seperti di surga?" Lalu tuhan pun menjawab, "Tenang saja, di bumi aku sudah menitipkanmu pada seorang malaikat yang kelak akan menyanyikan lagu-lagu untukmu dan menghiburmu."

Lalu bayi itu pun bertanya lagi, "tuhan, di surga apabila kita lapar dan haus, kita tidak perlu sulit untuk mendapatkan makanan. Apakah di bumi kita juga akan mendapat makanan dan minuman seperti di surga?" Lalu tuhan pun menjawab, Tenang saja, di bumi malaikatmu kelak akan memberimu makan dan minum yang cukup, bahkan ia rela tidak makan asal kau bisa makan cukup.

Lalu bayi itu pun bertanya lagi, "tuhan, kudengar di bumi itu panas tidak seperti di surga yang dingin." Lalu tuhan pun menjawab, "Tenang saja, malaikatmu kelak akan menjagamu dari panasnya matahari." Lalu bayi itu pun bertanya lagi, kudengar di bumi banyak orang jahat, apakah aku akan aman jika aku turun ke bumi nanti?" Lalu tuhan pun menjawab, "Tenang saja, malaikatmu itu akan melindungimu dari semua orang jahat. Di detik-detik sebelum bayi itu turun ke bumi, bayi itu pun bertanya, aku harus memanggil malaikatmu itu apa?" Lalu tuhan pun menjawab, "kamu dapat memanggilnya dengan sebutan "IBU" ".

Pesan : Ibu maupun ayah, adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita dan orang pertama yang akan datang saat kita sulit. Mereka rela tidak makan asalakan kita bisa cukup makan. Namun, pernahkah sesekali kita berpikir tentang mereka? Menyesal kemudian tiada guna. Selama orang tua kita masih hidup, sayangilah mereka, dan berbaktilah kepada mereka. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok dan kapan orang tua kita atau bisa saja kita menghembuskan nafas yang terakhir.

Kata Mutiara :
Ada 2 hal yang tidak bisa ditunda dalam hidup ini,
1. Berbuat baik kepada siapa pun.
2. Berbakti kepada orang tua.

Jumat, 25 November 2011

Bagaimana kau bisa menang......?

Joko dan Edi sama-sama diterima di sebuah perusahaan sebagai Salesman.
Mereka berdua bekerja dengan keras.
Satu tahun kemudian, pimpinan mempromosikan Edi menjadi Sales Supervisor
sedangkan Joko tetap sebagai Salesman.

Suatu hari, Joko tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran dirinya kepada Pimpinan.
Alasannya, perusahaan ini tidak memperhatikan orang yang bekerja keras,
hanya orang yang pandai menjilat saja yang dipromosikan.
Pimpinan tahu bahwa Joko pekerja keras, tetapi untuk menyadarkan Joko apakah beda dia dengan Edi,
maka dia memberikan satu tugas kepada Joko.
Dia meminta Joko untuk menemukan seorang pedagang semangka di pasar dekat kantor.

Saat Joko kembali, Pimpinan bertanya: "Sudah kamu temukan?"
"Sudah Pak" jawab Joko. "Berapa harga semangkanya?" tanya atasannya.
Joko pun kemudian pergi ke pasar lagi untuk menanyakan harga semangka lalu
kembali menghadap dan berkata: "Rp. 1000/kg Pak"
Pimpinan berkata kepada Joko bahwa sekarang dia akan
memberi perintah yang sama kepada Edi.

Edi ke pasar & setelah kembali, melaporkan kepada Pimpinan:
"Di pasar hanya ada 1 pedagang semangka, harga semangka Rp. 1000/kg,
kalau beli 100 kg hanya Rp. 800/kg.
Dia mempunyai stok 324 biji, yang 32 dipajang di counternya.
Semangka didatangkan dari Indramayu 2 hari yang lalu, warnanya hijau segar dan
isinya merah jingga, kualitasnya bagus"

Joko sangat terkesan dengan laporan Edi dan memutuskan untuk tidak jadi
mengundurkan diri tetapi akan belajar lebih banyak dari Edi.


Pesan yang disampaikan:
Bekerja lebih keras saja tidak cukup.
Seorang yang lebih sukses meneliti lebih banyak.
Berpikir lebih banyak dan mengerti lebih mendalam.
Untuk alasan yang sama seorang yang lebih sukses melihat beberapa tahun ke depan
sedangkan kita hanya melihat esok hari saja.

Bekas Luka Di Pagar

Ada seorang anak laki-laki dengan watak yang sangat buruk...
Suatu hari ayahnya memberi dia sekantung penuh paku dan menyuruhnya memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabaran ataupun berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku sebanyak 27 batang paku di pagar (yang menandakan dia telah kehilangan kesabaran ataupun berselisih paham dengan orang lain sebanyak 27 kali)
Pada minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri dan jumlah paku yang dipakainya berkurang hari demi hari...
Dia sadar bahwa ternyata lebih mudah menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun...
Dia menyampaikan hal tersebut dengan sangat gembira kepada ayahnya.
Lalu ayahnya menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali dia berhasil menahan diri ataupun bersabar.

Hari demi hari berlalu...
Akhirnya tiba hari dimana dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar...
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata...

"Anakku...
Engkau sudah berlaku baik sekarang...
Tetapi coba kamu lihat...
Betapa banyak lubang yang ada di pagar...
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula...
Begitu pula jika kamu berselisih paham ataupun bertengkar dengan orang lain...
Hal tersebut akan selalu meninggalkan bekas seperti yang ada di pagar...

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang lain dan mencabutnya kembali...
Tetapi hal itu akan meninggalkan bekas luka...
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf ataupun menyesal...
Luka tersebut akan tetap berbekas dan tidak akan pernah hilang...
Ingatlah bahwa luka melalui ucapan sama seperti luka fisik...
Bahkan dapat lebih berbahaya dari yang kamu kira...
Kawan-kawanmu adalah perhiasan yang langka...
Mereka membuatmu tertawa...
Mereka memberimu semangat...
Mereka bersedia mendengarkan jika kau perlukan...
Mereka menunjang...
Mereka membuka hatimu..."